Menantu Pahlawan Negara

Bab 668



Bab 668 Ardika yang Menyebarkan Rumor

“Slalan!”

Yanto benar–benar merasa panik.

Merasa dirinya telah jatuh ke dalam jurang yang dalam!

Dia tidak pernah memikirkan hal ini saat memohon dana dukungan.

Lalu terus membelanjakan uang tersebut.

Pada akhirnya apa yang mereka beli adalah sebuah kekacauan yang tidak ada habisnya!

“Yanto, uang Dewa Perang nggak bisa diambil dengan cuma–cuma, kamu harus bekerja kalau sudah ambil uang itu, kalian teruslah berkontribusi pada warga Kota Banyuli.”

Ridwan memutuskan panggilan.

“Kakak, Bank Pembangunan bilang mereka nggak akan pinjamin uang kalau Bank Banyuli juga nggak pinjamin uang.”

“Bank Konstruksi juga bilang seperti itu.”

“Bank Sejahtera juga….”

Mereka menerima balasan dari bank lain pada saat ini.

Tidak ada satu pun bank yang ingin meminjamkan uang pada mereka!

Sebaliknya mereka malah mendesak Keluarga Basagita kapan akan membayar utang mereka?

Raut wajah Yanto sangat masam.

Pemimpin provinsi tidak peduli.

Bank tidak ingin meminjamkan uang.

Hanya saja mereka tidak berani mengabaikan hal ini begitu saja.

Yanto baru menyadari sesuatu pada saat ini.

Bahwa uang Dewa Perang tidak seharusnya disentuh.

Karena sangat bahaya!

“Sudah nggak ada cara lain lagi, masih ada sisa uang dari pinjaman sebelumnya dan keluarkan 200 miliar untuk mengusir mereka dulu.”

“Berhematlah, pasti akan ada banyak investor yang datang meminta uang dari kita setelah mendengar ini.”

| +18 BONUS

Yanto berkata dengan ekspresi sedih.

Awalnya dia ingin mengeluarkan 20 miliar.

Hanya saja ada jumlah investor di sini lebih dari ribuan orang.

Jika per orangnya tidak bisa mendapatkan 20 juta…..

Bagaimana mungkin mereka bisa setuju?

Yanto segera mengeluarkan 200 miliar untuk mengembalikan uang mereka.

Meskipun 200 miliar dan empat triliun berbeda sangat jauh.

Para investor tetap merasa tidak puas.

Hanya saja, mereka tidak lagi membuat masalah saat melihat sikap Keluarga Basagita.

Tidak ada untungnya bagi mereka jika terus membuat masalah.

Anggota Keluarga Basagita merasa lelah secara fisik dan mental setelah mengusir para investor pergi.

“Kakak, aku baru saja bertanya pada para investor itu, ada orang yang menyebarkan rumor di Twitter dan grup WhatsApp, bilang kalau ada banyak kredit macet di Perusahaan Pinjaman Banyuli yang sudah jatuh tempo tapi nggak bisa ditagih, lalu penanggung jawabnya mau kabur.

“Para investor ini merasa cemas dan segera datang untuk buat masalah!”

Seorang anggota Keluarga Basagita berkata dengan marah.

Wisnu dan anak muda lainnya segera memeriksa di Internet.

Ternyata benar, Twitter dan grup WhatsApp penuh dengan kebohongan ini.

Mereka langsung marah besar.

“Sialan, akar Keluarga Basagita ada di Kota Banyuli, kabur? Kita bisa kabur ke mana!”

“Orang mana yang menyebarkan hal ini, dia benar–benar nggak punya hati nurani!”

Anggota Keluarga Basagita ingin muntah darah.

Mereka menyebarkan rumor tentang Luna agar Luna dimarahi oleh puluhan ribu orang.

Baru berapa lama?

Keluarga Basagita juga mengalami serangan seperti ini.

Masalah Luna dengan cepat terlupakan dan tidak ada kerugian apa pun.

Hanya saja Keluarga Basagita mengalami kerugian 200 miliar!

6)+15 BOHUS This belongs © NôvelDra/ma.Org.

“Pasti Ardika yang menyebarkan rumor ini!”

Wisnu tiba–tiba menggertakkan giginya dan berkata, “Kita menindas istrinya dan dia mau mengembalikan Keluarga Basagita ke bentuk semula, pasti dia!”

Video Wulan juga tersebar ke mana–mana di Internet.

Apa yang terjadi pada Pinjaman Banyuli benar–benar persis sama.

Semua orang segera percaya kalau dalangnya adalah Ardika!

“Suruh orang periksa ID dari akun yang sebar rumor ini, kumpulkan bukti, lalu tangkap dan hukum orang ini!”

Mereka dijebak dua kali oleh orang tidak berguna yang mereka remehkan.

Seluruh anggota Keluarga Basagita marah merah dan sangat ingin membunuh Ardika!

“Metode orang nggak berguna ini sama sekali nggak mempan, nggak disangka dia bilang mau mengembalikan keluarga ini ke bentuk aslinya, dasar pembual!”

“Metode ini sama sekali nggak berefek apa pun pada kita, apa yang bisa dia lakukan?”

“Keluarga Basagita masih merupakan keluarga teratas dan dia masih merupakan orang nggak berguna, dasar menyebalkan!”

Vila Cakrawala.

“Pak Presdir, Keluarga Basagita mengeluarkan 200 miliar dari rekening untuk menyuruh orang -orang itu pergi.”

Jesika menelepon untuk melaporkan situasi.

“Oh? Pintar juga.”

Ardika tersenyum sambil melambaikan tangan, “Lanjutkan, aku mau lihat mereka bisa bermain seperti ini sampai berapa kali.”

Setelah meninggalkan Perusahaan Pinjaman Banyuli.

Anggota Keluarga Basagita kembali dengan bahagia.

Terdapat sekelompok orang yang mengelilingi kediaman saat mereka kembali.

Terdapat sebuah spanduk putih.

Dengan sederetan kata berwarna hitam yang mengejutkan hati.

“Keluarga Basagita utang gaji karyawan, tolong bayar hasil jerih payah kami!”

+15 BOKUB


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.