Bab 20
Bab 20
Bab 20
Samara membelalak tidak percaya, dan tidak bisa mengeluarkan sepatah katapun. This content is © NôvelDrama.Org.
Javier tiba-tiba mengganti tampilan di layar, dan jari mungilnya menunjuk-nunjuk pada layar.
“Asta, Kepala keluarga dari keluarga konglomerat di Metropolis, 30 tahun, kekayaan bersihnya mencapai 10 triliun.
Dia dan kakakku mirip sekali kan? Kakakku masih lumayan, persentase kemiripannya hanya 40-50% tapi ibu, coba kamu bandingkan denganku, Asta dan saya sangat mirip kan?”
Samara memegangi pipi tembemnya dan menatapnya lebih dekat.
Astaga!
Memang mirip sekali dengan Asta, kemiripannya mencapai 80-90%!
Sebelumnya, dia tidak menyadarinya karena kontur wajah Asta lebih tegas, sedangkan Javier berwajah bulat dengan pipi tembemnya yang merona.
Tapi sekarang setelah diperhatikan dengan seksama, kedua orang ini memiliki fitur wajah yang hampir tidak ada bedanya.
* Memang sedikit mirip, tapi dia bukan ayah kandungmu dan Xavier.”
Samara mencubit gemas pipi tembem Javier, penjelasannya tidak menjawab apapun.
“Ibu, tapi saya dan orang ini sangat sangat mirip! Dia pasti….a…ayahku!”
**Sayangku, jangan menghabiskan tenagamu lagi, siapapun boleh menjadi ayahmu, tapi khusus orang ini, tidak boleh!”
Javier seketika panik : “Kenapa?”
– Tidak ada alasan.”
Samara menutup matanya dan membalikkan badannya dengan pasrah, dia menutup laptopnya dan menggendong anak itu menuju kamarnya.
Grpat tidur”
Javier menyadari kalau ibunya sedang mencoba untuk mengganti topik pembicaraan, tapi dia juga takut akan membuat ibunya manal, jadi dia tidak meneruskan pertanyaannya lagi.
Setelah dia tenang, dia melingkarkan dengannya di leher Samara dan memberikan ciuman ringan di pipinya.
“Selamat malam.”
Setelah Samara menutup pintu kamar lavice, sekujur tubulinya membeku didepan pintu, jantungnya berdegup
kencang
Selama lima tahun ini…
Tidak peduli sebaik apapun dia berusaha menjadi seorang ibu, itu tetap tidak cukup untuk mengisi kekosongan dalam hati Javier dan Xavier yang tidak pernah merasakan kehadiran sosok ayah.
Javier dan Xavier memang terlihat mirip sekali dengan Asta, tapi dia tidak mungkin ayah kandung mereka.
Samantha tidak mungkin membiarkan pria malam itu berganti menjadi Asta, dan Asta bukanlah boneka yang bisa dimanipulasi oleh Samantha, untuk membantu rencananya.
Rasa sakit sesaat lebih baik dibandingkan dengan rasa sakit yang berkepanjangan.
Samara tahu kalau kata-katanya akan mempengaruhi suasana hati anak itu, tapi dia juga tidak ingin melihatnya jatuh kedalam imajinasi yang tidak realistis.
Didalam kamar.
Javier mencengkram erat selimutnya, dia tidak menyerah hanya karena kata-kata Samara.
Dia pasti akan terus mengikuti dan melacak informasi tentang Asta.
Walaupun dia bukan ayah kandung mereka, mereka akan memikirkan cara untuk menjadikannya ayah tiri mereka!
Dia dan kakaknya telah mencapai kesepakatan secara pribadi
Hanya pria seperti Asta-lah…yang pantas untuk ibu mereka yang cantik dan pintar!
keesokan harinya.
Di gedung perkantoran Grup Costan.
Asta sidang rapat, Alla datang lebih awal dan Wilson menyambutnya di ruangan rapat.
Wilson menceritakan pada Alla tentang kejadian yang terjadi antara Asta dan ‘Samantha’ di café hemarin.
Alla yang baru meminum sleguk kopi langsung memuncratkannya.
Wilon yang membu kenal dalam hatinya namun masih memberikan sebalik tisu kepada Alla: “Tuan Muda Alla wisibukanlah”
-Tidak mungkin! Tidak mungkin! Malah ini tidak mungkinli Alangat yakin
Wilson menggelengkan kepalanya: Tuan Muda All, Awalnya saya juga tidak mengerti kenapa Tuan Muda
Asta bisa bersama dengan Nona Samantha dan melahirkan Tuan Kecil serta Nona Kecil, tapi sekarang, saya sudah mengerti,
Kemarin saya sudah menyaksikan semuanya…
Saat Tuan Muda Asta menatap kearah Nona Samantha, tatapannya begitu dalam.”
Alfa yang baru menyeka mulutnya, kembali memuncratkan kopinya.
Kakaknya itu identik dengan pantangan, bagaimana mungkin dia bisa menatap dalam pada seorang wanita?
Dia merasa Wilson sedikit berlebihan, tapi selama beberapa tahun ini, dia tahu kalau Wilson adalah sosok yang jujur, dan tidak mungkin mengarang cerita.
Hanya saja..
Alfa juga merasakan ada yang tidak beres disini.
Bukankah Samantha sedang menjalani syuting di Kota Polo sebagai pemeran utama wanita untuk drama online?
Apa mungkin Samantha ini diam-diam mencuri waktu untuk datang kemari?