Antara Dendam dan Penyesalan

Bab 677



Bab 677

Mendengar perkataan Ellia. Naufan sangat marah. Ellia yang dulu selalu berbicara dengan hati–hati dengannya, tidak seperti sekarang, setiap kata yang keluar dari mulut Ellia sangat menusuk.

Hal yang paling menyakitkan bagi Naufan adalah masa kecil Jesika yang penuh penderitaan. Namun

ketika mendengar Ellia mengungkit hal itu begitu rinci, Naufan merasa sedikit tidak nyaman saat

memeluk pinggang Jesika.

Sedangkan Jesika sudah menangis tersedu–sedu. Kali ini mungkin dia benar–benar merasa sedih Exclusive © content by N(ô)ve/l/Drama.Org.

karena dia paling takut ada orang yang membicarakan masa lalunya dan Ellia melakukan hal tersebut.

“Ellia, lihatlah dirimu sendiri, apa itu sikap sebagai orang tua? Sungguh wanita nggak beradab dan nggak

tahu malu!” Umpatan Naufan selalu itu–itu saja.

Naufan paling sering mengatai Ellia dengan kata–kata “wanita tidak beradab“. Kali ini. Selena

mendahului Ellia berinisiatif berbicara.

“Tuan Naufan, nggak seharusnya kamu menggunakan kata–kata seperti itu untuk mencela Ibu meski

kalian sudah bercerai. Bahkan sangat nggak pantas menggunakannya kepada orang nggak dikenal,

apalagi Ibu adalah wanita yang pernah sangat mencintai kamu.”

Ellia tercengang menatap Selena. Mungkin dia tidak menyangka Selena akan maju ke depan untuk

membelanya.

Meskipun sedikit gugup, Selena sangat marah.

“Aku nggak tahu apa yang terjadi di masa lalu antara kalian berdua. Tapi setelah bertemu dua kali.

istrimu seperti tamu nggak diundang tapi terus mendatangi kami. Sikapnya terlihat lembut, tapi setiap kata yang keluar dari mulutnya seperti ranjau. Lalu, kamu dengan seenaknya memaki–maki orang. Aku bisa membayangkan bahwa perilakumu 20 tahun yang lalu pasti lebih buruk.

“Selain mencintaimu, apa yang salah dari Ibu? Ibu melahirkan dan membesarkan anakmu, tapi kamu nggak pernah peduli padanya, malah menghinanya seperti ini. Ibu dulu adalah seorang putri yang dihormati, tapi malah dihina orang sebagai wanita nggak beradab. Kamu merasa kasihan pada istrimu. tapi apakah kamu pernah memikirkan situasi Ibu?”

Setelah ditegur Selena, ekspresi Naufan seketika mendingin dan dia berseru, “Diam! Kamu nggak ada hak untuk mengajariku! Biar kuberi tahu, dia mendapatkan akhir seperti ini karena perbuatannya sendiri! Sejak awal sudah kuberi tahu kalau aku nggak akan mencintainya.”

Naufan mungkin adalah pria yang paling tidak berperasaan di dunia. Hanya dalam beberapa menit,

Selena yang hanya melihat di samping sudah merasa sangat marah padanya. Sedangkan Ellia, dial sudah mengalami rasa sakit seperti ini berkali–kali, jadi tidak heran Ellia bisa menjadi gila.

Selena masih ingin membela Ellia, tetapi ditarik Ellia ke belakang dan Ellia langsung menghadapi

Naufan, “Semua orang sudah tahu itu, jadi kamu nggak perlu menekankannya lagi. Kamu hanya bisa

menghinaku untuk meningkatkan statusmu sendiri. Kamu sama sekali nggak berhak menilaiku.”

Ellia benar–benar berubah banyak. Jika dulu dia akan mulai menghancurkan barang–barang dan

berteriak–teriak dengan dila, sekarang dia hanya mengakui kenyataan ini dengan dingin.

Kemudian, Ellia membantu Leo yang sudah minum obat itu berdiri. Sebelum pergi, dia melirik sinis

Naufan dan berkata, “Kalau kamu benar–benar anak berbakti, jangan memperburuk kondisi ayahmu. Di

sini bukan lagi rumahmu. Pelayan, antar mereka keluar.”

Pada saat ini, Ellia menunjukkan pada mereka bahwa dialah nyonya rumah di sini. Terlihat Anggun dan

kuat.

Jika dibandingkan, Jesika sekarang hanya bisa terlihat lemah di dalam pelukan Naufan dan ini membuat

Selena merasa jijik

Selena dan Ellia hendak mengantar Leo pergi, tetapi dicegat William, “Kek, seperti yang aku bilang

sebelumnya, meskipun Kakek nggak mau mengakuiku, aku tetap cucu kandung Kakek. Kalau Kak Harvey

nggak ada, Keluarga Irwin tetap butuh seorang pewaris, “kan?”

Kalimat terakhir itu membuat semua mata orang tertuju padanya.


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.